Terdapat beberapa referensi cara yang dapat diterapkan untuk dapat meningkatkan daya output dari sebuah mesin diesel. Diantara cara-cara tersebut antara lain dengan memberikan pelumas, meningkatkan komposisi oksigen, dan pendinginan udara.
Pemberian Pendingin Pelumas
Penggunaan oli atau minyak pelumas pada saat kondisi mesin bekerja penuh akan mengalami peningkatan suhu yang berkisar antara 100°C hingga 120°C. Dengan suhu tinggi tersebut maka tingkat kekentalan dan daya pelumasan oli akan berkurang. Agar daya lumas dari oli dapat tetap terjaga lebih lama biasanya menggunakan Oil Cooler. Piranti Oil Cooler, pendingin oli, dapat dipasang bersamaan dengan pendinginan radiator atau didinginkan dengan motor kipas tersendiri. Suhu pelumas setelah melewati Oil Cooler tersebut dapat turun mencapai 60°C sampai dengan 80°C saja, sehingga dengan demikian kinerja pelumasan tetap terjaga dengan baik bertahan lebih lama.
Meningkatkan Komposisi Oksigen
Kandungan jumlah oksigen (O2) hanya terbatas pada jumlah udara yang masuk ketika mesin diesel dengan pemasukan oksigen pada ruang bakar secara biasa atau disebut dengan istilah Natural Aspirated. Hal tersebut tentu saja akan mengakibatkan proses pembakaran pada pengabutan solar hanya terpenuhi sebatas dari jumlah oksigen yang masuk saja. Secara teoritis kandungan dari oksigen tersebut dapat diperbanyak tidak hanya berasal dari kondisi vacuum piston melainkan juga dari dorongan atau kompresi dari luar. Sehingga dengan demikian komposisi kandungan oksigen akan lebih banyak, yang mana akan mengakibatkan jumlah bahan bakar yang dapat dibakar pada proses pembakaran meningkat tiap waktunya. Dengan cara demikian kualitas proses pembakaran akan lebih baik. Adapun Turbocharger merupakan nama alat yang dapat medorong udara dengan tekanan. Alat tersebut dapat digerakan dengan semacam turbin yang mana seporos dengan gas pembuangan. Gas pembuangan panas dengan tekanan ini dimanfaatkan untuk memutar Turbocharger tersebut. Beban pada generator berbanding lurus dengan jumlah gas pembuangan, serta kecepatan putar dari Turbocharger tersebut. Putaran dari Turbocharger bisa mencapai 10.000 hingga 12.000 RPM. Dengan menambahkan cara Turbocharger ini mampu meningkatkan daya output dari mesin diesel antara 25% hingga 40%, akan tetapi akan mengakibatkan tekanan kerja pada ruang pembakaran semakin tinggi.
Pendinginan Udara
Udara panas yang keluar dari Turbocharger masih mempunyai suhu yang terlampau tinggi yakni berkisar 80°C, karena satu bagian dengan saluran gas pembuangan itu sendiri dapat bersuhu antara 300°C hingga 500°C sementara itu pada saat kondisi beban penuh bisa sampai membara. Dengan cara mendinginkan udara tersebut melalui radiator pada kisi-kisi dan sirip-sirip dengan penampang yang cukup luas untuk melewatkan panas bisa diturunkan sampai sekitar 40°C. Kipas radiator tersebut dapat digunakan untuk mendinginkan air panas dan udara panas sekaligus. Peralatan yang digunakan untuk mendinginkan udara panas disebut After Cooler atau Air to Air Cooler. Dengan metode penambahan ini daya output mesin diesel dapat meningkat sebesar 5% sampai 8%.