Android rooting merupakan proses yang memungkinkan pengguna piranti dengan sistem operasi Android untuk mengakses root access dalam sistem Android. Sederhananya seperti menjalankan suatu program pada Windows sebagai administrator. Biasanya rooting digunakan untuk mengakses batasan pada piranti Android, mengubah atau mengganti sistem aplikasi dan setting, menjalankan aplikasi khusus yang membutuhkan akses administrator-level, dan hal-hal lain yang tidak dapat diakses bila hanya menggunakan hak akses pengguna biasa.
Karena Android menggunakan rancangan kernel Linux, tidak aneh bila rooting pada Android menyerupai cara akses administrator pada Linux. Berikut istilah yang sering digunakan dalam rooting.
ROM
Merupakan versi modifikasi Android, dengan tambahan fasilitas yang biasanya belum dimiliki Android pada umumnya.
Kernel
Merupakan bagian dari sistem operasi yang mengatur komunikasi antara software dangan hardware.
Radio
Merupakan bagian firmware piranti Android, berfungsi untuk mengendalikan data cellular, GPS, Wi-Fi, dan sejenisnya.
Flash
Pada dasarnya flashing dapat diumpamakan install sesuatu pada piranti Android, entah itu ROM, kernel, atau recovery yang dalam file ZIP.
Brick
Saat gagal melakukan flashing dan mengakibatkan piranti gagal berfungsi semestinya disebut brick.
Bootloader
Merupakan tingkat dasar pada software yang menjalankan semua kode yang dibutuhkan pada saat start sistem operasi. Kebanyakan bootloader locked, sehingga tidak memungkinkan melakukan flashing. Dengan membuka, unlock, bootloader tidak lantas langsung melakukan rooting. Namun, dengan melakukannya memungkinkan rooting dan melakukan flash.
Recovery
Merupakan software pada piranti Android untuk back up untuk flash dan tugas lainnya pada level sistem.
Nandroid
Berasal dari pihak ketiga yang merancang recovery, back up data dalam nandroid. Sehingga bila terjadi brick, dapat menggunakan nandroid untuk mengembalikan kondisi terakhir saat back up.
ADB
Singkatan dari Android Debug Bridge, merupakan command line komputer untuk terhubung dengan piranti Android. ADB merupakan bagian dari Android Software Development Kit.
S-OFF
Pada bootloader HTC, yakni HBOOT memiliki fungsi Signature Verification, yang secara default berada pada kondisi S-ON. Hal tersebut akan menghalangi proses flash radio. Dengan mematikannya S-OFF maka flash radio dapat dilakukan. Sebenarnya rooting sendiri tidak tidak membutuhkan S-OFF, meski begitu beberapa rooting tool memberikan tambahan S-OFF.
RUU, SBF, OPS
ROM Upgrade Utilities pada HTC, System Boot Files pada Motorola, dan OPS and PIT files pada Samsung, ketiganya merupakan file langsung dari perusahaan untuk mengganti software pada smartphone.
Unroot
Sederhananya mengembalikan ke kondisi sebelum root.
Di Australia rooting tidak melanggar hukum selama untuk menjalankan aplikasi yang sah. Demikian pula dibanyak negara rooting tidak melanggar hukum.