Seorang pemimpi yang cerdas, philosopher, arsitek, merupakan kata-kata yang sesuai untuk menjabarkan sosok kepribadian INTP. Sama seperti INTJ, mereka juga sangat sedikit populasinya di muka Bumi. INTJ dan INTP sangat mirip, meyakini bahwa segala sesuatu dapat diperkirakan dengan analisis rasional, serta dapat diubah menjadi lebih baik. INTP lebih menyukai teori, dan kurang begitu tertarik pada implementasi teori tersebut di dunia nyata. Orang dengan kepribadian INTP tidak terlalu sulit untuk menemukan suatu kesamaan pola, maksud suatu teori, dan analisis permasalahan disekitarnya.
Rutinitas pekerjaan yang sama terus-menerus kurang disukai, mereka cenderung lebih fokus menghabiskan waktunya pada permasalahan teori yang rumit. Hingga mereka menemukan solusi yang menurut mereka sesuai, barulah mereka berhenti melakukan hal tersebut. Biasanya INTP akan menjadi sangat pemalu, sulit menyesuaikan diri, bila dihadapkan pada suatu lingkungan baru yang sedikit orang mereka kenal. Sulit bagi mereka untuk mengungkapkan isi pikirannya pada kebanyakan orang. Hal tersebut dapat mengakibatkan orang lain menjadi salah sangka. Namun mereka bisa menjadi sangat bersahabat dan hangat bila sudah kenal baik atau menyangkut materi yang sama-sama disukai. Menyukai perbincangan yang rasional dan tidak didasari gejolak emosi sesaat.
Seorang INTP kurang peduli dengan pengharapan sosial, seperti pekerjaan, berbincang-bincang dengan tetangga, hingga urusan keluarga, mereka lebih mengejar suatu tempat dimana mereka bisa mengembangkan dan mengeluarkan seluruh kreativitas mereka.
Bersama INTJ, INTP merupakan salah satu kepribadian dengan tingkat kecerdasan IQ yang tinggi. Mereka memiliki banyak kesamaan. Perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada 'kecepatan kerja'. INTJ cenderung lebih cepat dan percaya diri dalam mengambil suatu keputusan, sedangkan INTP lebih banyak melakukan perhitungan serta menimbang berbagai konsekuensi dari pekerjaannya. Meski lebih cepat, bukan berarti INTJ selalu lebih baik dari INTP, demikian pula sebaliknya.