Manchester United Memecat David Moyes


Keluarga Glazer, selaku pemilik Manchester United, akhirnya habis kesabaran. Pelatih asal Skotlandia, David Moyes akhirnya dipecat dari Manchester United. Datang sebagai pengganti pelatih legendaris Sir Alex Ferguson (atas rekomendasinya pula), prestasi David Moyes bisa dikatakan sangat mengecewakan. Berbekal tim juara Premier League musim lalu, David Moyes membuat MU menjadi tim papan tengah. Bahkan Manchester United gagal berlaga di UEFA Champions League musim 2014/2015. Hal yang lebih ironis ialah, Moyes dipecat setelah United kalah 0-2 dari bekas klub asuhannya sebelum ke United, Everton. Prestasi mengangkat Everton sebagai kuda hitam Premier League selama lebih dari satu dekade, seolah tidak ada apa-apanya ketika harus memikul beban sebagai pelatih United. Di akhir kepelatihannya, United berada di peringkat 7 Premier League. Prestasi yang sulit dibayangkan, mengingat Manchester United adalah juara musim sebelumnya.
Manchester United harus bersiap untuk memperbaiki tim untuk musim selanjutnya. Pemecatan Moyes terkesan terlambat, bahkan bila di Italia Serie A, dengan prestasi sedemikian rupa beberapa pengamat sepakbola mengatakan bahwa, Moyes sudah dipecat tiga kali disana. Tidak aneh, karena Italia Serie A terkenal kejam terhadap pelatih yang kurang bisa mendongkrak prestasi tim. Apa lagi status tim juara bertahan, harus berjuang keras di papan tengah, dan terancam tidak bisa berlaga di Eropa. Selain terlambat untuk mengganti David Moyes, kesalahan lain MU ialah terlalu cepat memberikan kontrak jangka panjang pada Moyes. Awalnya Moyes dikontrak selama 6 musim di MU, namun belum satu musim ia sudah dipecat, hal ini menjadi kerugian besar bagi MU.
David Moyes memang bukan pelatih yang buruk, namun ia belum terbukti melatih klub besar sebelum MU. Sebelum melatih MU, ia belum pernah memenangkan gelar bergengsi. Kesalahan Moyes dimulai pada keputusannya mengganti jajaran staff kepelatihan MU, meski Sir Alex Ferguson telah mengingatkannya untuk menggunakan staff lamanya. Selain itu Moyes juga terlambat untuk mendatangkan pemain di awal musim, ia hanya berhasil membawa Marouane Fellaini, mantan anak buahnya di Everton. Hasilnya, Manchester United kesulitan bersaing dengan klub-klub besar lainnya di Premier League.
Keseluruhan ia membawa United menang 27 kali, imbang 9 kali, dan kalah 15 kali, diberbagai ajang resmi terhitung mulai 1 Juli 2013 hingga 22 April 2014. Secara statistik ratio kemenangan prestasi Moyes saat melatih United dengan 52,94% kemenangan lebih baik dibandingkan sebelumnya saat melatih Everton 42,08% atau Preston North End 48,29% saja. Sedangkan ratio mencetak gol MU dibawah kepemimpinan Moyes tidak mencapai dua gol per pertandingan. Hanya memiliki ratio 1,71 mencetak gol dan 1,1 kemasukan gol di setiap pertandingan.
Dengan latar belakang yang belum berpengalaman menangani klub besar sebelumnya, cukup aneh United memilih Moyes sebagai pengganti Sir Alex Ferguson. Pemilihan David Moyes lebih banyak dipengaruhi rekomendasi langsung dari Sir Alex Ferguson, bukan latar belakang prestasi gelar yang diraihnya. Kesalahan lain dari Moyes adalah strategi yang monoton. Dalam beberapa pertandingan MU di Premier League, sering memainkan permainan sayap dengan umpan crossing yang mudah diantisipasi lawan. Pada awal hingga pertengahan musim sering memainkan pemain yang kurang tepat, lebih mengutamakan Tom Cleverley, Ashley Young, dibandingkan memainkan Shinji Kagawa. Selain itu ia juga meminjamkan pemain potensial seperti Nick Powell atau Wilfried Zaha, yang mana justru bersinar. Bermain tertekan di Old Trafford. Membuat keangkeran Old Trafford pudar. Banyak klub berhasrat besar mengalahkan United di Old Trafford.
Buruknya prestasi MU membuat punggawa United gerah, terlihat jelas bahwa para pemain seolah bermain tanpa semangat pada babak kedua saat melawan Everton yang berujung kekalahan 0-2. Para pemain sudah frustrasi. Bukan hanya pemain, para penggemar juga gerah dengan prestasi United. Beberapa rasa frustasi para pendukung Manchester United seperti hendak memukul David Moyes, menggunakan topeng Grim Reaper, hingga menyewa pesawat terbang untuk mengibarkan banner WRONG ONE MOYES OUT. Kegagalan Moyes menjadi petaka bagi United, namun kabar baik bagi penggemar Liverpool. Para penggemar Liverpool sempat memasang banner berisikan bahwa rasa terima kasih pada Moyes dan menjulukinya genius sepakbola. Suatu sindiran sarcasm tersendiri.
Adapun hal baik yang dibawa Moyes ialah membawa MU juara Community Shield 2013 dengan mengalahkan Wigan Athletic, memboyong Juan Mata dari Chelsea, mempromosikan Adnan Januzaj ke tim utama, dan menjadikan United klub Inggris pertama yang menang tandang di markas klub Jerman, Bayern Leverkusen, dengan 5 gol tanpa balas. Semoga prestasi United membaik dan Moyes bisa menyelamatkan karier kepelatihannya di tempat lain. Respect.