Ulasan Kelebihan Notebook Dual Mode Lenovo Flex 10


Kemampuan sebuah notebook convertible, untuk berubah bentuk tampaknya dapat menjadi senjata pemasaran yang menarik bagi sebagian perusahaan. Salah satunya adalah Lenovo yang memiliki lini Flex, notebook touchscreen display dengan ukuran mungil dan kemampuan dual-mode.

<img src="lenovo_flex_10.png" alt="lenovo_flex_10">


Bila diperhatikan secara sepintas, Lenovo Flex 10 tampil sebagai layaknya sebuah notebook mungil pada umumnya. Dengan ketebalan 21 mm dan bobot 1,2 kg, notebook ini pun masuk ke dalam kategori rata-rata untuk notebook dengan display ukuran 10 inch. Namun melihat posisi bantalan karetnya, barulah terlihat keunikannya. Umumnya bantalan karet untuk melindungi display pada saat ditutup diposisikan pada bingkainya. Namun pada Flex 10, terdapat bantalan karet pada bagian keyboard dan pada bagian atas rangka battery, selain itu juga, posisi tombol power dan tombol volume yang ada di samping cukup unik.
Tersedianya bantalan karet pada bagian karet serta layout tombol yang unik ini ternyata ditujukan untuk fungsi stand mode pada Flex 10. Fungsi stand mode diaktifkan dengan melipat display ke arah belakang hingga 300 derajat dari posisi display tertutup, menjadikan bagian keyboard di bagian bawah. Pada saat menggunakan stand mode, keyboard dan touchpad dengan sendirinya dimatikan dan pengguna dapat langsung berinteraksi dengan layar sentuh Flex 10. Dengan posisi ini ternyata cukup efektif untuk beberapa tugas seperti melihat gambar atau memutar video.
Dengan ukurannya yang cukup mungil, para pemiliknya hanya akan menemukan 1 port USB 3.0, 1 port USB 2.0, 1 port HDMI, dan 1 jack audio. Kekurangan lainnya ialah tidak ada port LAN sehingga pemiliknya harus bergantung pada modul Wi-Fi untuk dapat terhubung ke internet.
Flex 10 hadir dengan keyboard Accutype Lenovo, dengan tombol chiclet. Meskipun memiliki jarak antar tombol yang baik, namun tombolnya terasa terlalu kecil untuk mengetik secara nyaman dalam periode yang lama, terutama bagi yang memiliki jari tangan berukuran cukup besar. Selain keayboard, touchpad Flex 10 juga terasa agak kecil, sehingga disarankan untuk menggunakan mouse.
Lenovo Flex 10 hadir dengan processor Dual Core Intel Celeron N2805 dengan clock speed hinga mencapai 1,46 GHz, yang dipadukan dengan Intel HD Graphics, dan RAM sebesar2 GB. Pada pengujian benchmark sintetis PCmark8, notebook ini mendapatkan nilai 918. Pada pengujian 3D Mark, Flex 10 gagal pada pengujian Fire Strike, namun mendapatkan nilai Ice Storm dan Cloud Gate sebesar 12265 dan 911. Tampaknya di atas kertas, kombinasi Celeron N2805 dan Intel HD Graphics hanya mengijinkan untuk bermain game ringan saja. Untuk jenis game 3D dengan graphic yang memukau, tidak dianjurkan menggunakan notebook ini.
Pada penggunaan sehari-hari, Flex 10 sedikit tidak konsisten dengan kinerjanya. Sebatas aplikasi produktivitas seperti Office dan web browsing, kinerja yang memuaskan dapat dihasilkannya. Namun ketika membuka banyak tab pada browser seraya menonton film HD, sesekali terdapat lag ketika berpindah aplikasi.
Untuk kualitas display dari Flex 10 yang memiliki resolusi HD 1366×768 pixels yang cukup baik. Dengan tampilan warna juga menawan, meskipun tidak memiliki sudut pandang yang luas. Sebagai piranti multimedia, menonton film HD sudah menjadi standard untuk semua tipe notebook, dan Flex 10 tidak terlalu mengecewakan. Terdapat sepasang speaker kecil cukup untuk menghasilkan suara yang cukup jernih meskipun kurang keras.
Pada pengujian Battery Eater, battery dari Lenovo Flex 10 memiliki daya tahan hingga 3 jam 22 menit, tapi dengan catatan banyak terjadinya frame skipping. Adanya dua pilihan mode penggunaan yang dihadirkan Lenovo Flex 10 memberikan keunikan tersendiri saat dipakai dalam berbagai keadaan.
Berikut ini adalah nilai lebih dari notebook Lenovo Flex 10.
  • Memiliki design ringkas dengan fasilitas dual mode yang mendukung berbagai kegiatan
  • Ukuran yang ringkas
  • Kinerja yang cukup baik
Sedangkan kekurangan dari notebook Lenovo Flex 10.
  • Daya tahan battery yang hanya sekitar 3 jam
  • Tombol keyboard dan touchpad terlalu kecil sehingga kurang nyaman
  • Terdapat lag saat menjalankan banyak aplikasi