Tips Cara Mengetahui Keaslian Madu


Madu murni dari lebah kaya akan manfaat bagi kesehatan. Banyak orang mengkonsumsi madu agar tetap bugar dan tidak mudah terserang penyakit. Daya tarik manfaat madu murni, membuat sebagian orang mencoba memalsukannya (madu campuran) guna meraup keuntungan lebih. Agar tidak mudah tertipu dengan penjual madu campuran tersebut, berikut ini adalah tips untuk membedakan antara madu asli dengan masu palsu.
  • Tuangkan sedikit madu kedalam gelas yang berisi air putih bening, coba perhatikan dengan seksama. Bila madu tersebut mengendap dan terpisah dengan air tanpa mengeruhkan air maka madu tersebut dipastikan murni, sebaliknya jika madu tersebut bercampur baur sehingga air tersebut mengeruh maka madu tersebut dipastikan palsu.
  • Dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur dengan akan membentuk segi enam atau sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias madu asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang.
  • Ambil sesendok madu tuang madu tersebut kemana saja terserah. Setinggi apapun menuang madu tersebut, aliran madu asli biasanya tidak mudah putus. Untuk aliran putus itu tergantung kadar airnya. Kalau madu asli dipanen tapi kadar airnya melebihi batas (lebih dari 22 hingga 25%) maka tidak akan terjadi aliran madu seperti itu, akan putus-putus nantinya, meski madu tersebut asli juga.
  • Ujian keaslian dapat dilakukan dengan cara mengocok madu dalam botol pengemasnya. Madu asli biasanya setelah mengalami proses pengocokan akan mengeluarkan buih, sedangkan madu palsu tidak. Karenanya saat madu asli dalam botol, ia akan menekan tutup botol sehingga ketika tutup botol dibuka, maka akan terdengar suara letupan kecil.
Namun, perlu diketahui bahwa pengujian dengan pengocokkan tersebut sangat berpengaruh terhadap lokasi geografis, bunga-bunga, iklim, nektar serta suhu setempat. Bila ada beberapa ketidakcocokan dalam hasil pengujian diatas itu disebabkan letak geografis yang menghasilkan madu berbeda-beda, akan tetapi pengujian yang terbaik masih pada pengujian laboratorium.
Uji keaslian dapat juga dilakukan dengan cara meneteskan madu pada selembar kertas. Madu yang berkategori palsu biasanya akan lebih mudah diserap oleh kertas karena kadar air yang dikandungnya lebih tinggi dibanding madu asli. Selain itu intensitas rasa manis madu palsu akan terasa lebih lengket di lidah. Sebaliknya pada madu asli, selain rasa manis akan ditemukan pula rasa asam mengingat madu asli memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 3,4 - 6,1.
Pada saat madu masih di sarang atau di pohon maka madu terlindungi oleh lapisan lilin yang tidak memungkinkan bagi semut untuk mendatanginya. Kemudian ketika di panen, lapisan lilin itu disisir dan yang tersisa adalah madunya saja. Ketika tinggal madunya saja, meskipun gula madu berbeda dengan gula tebu dan gula lainnya, tapi tidak kemudian tidak ada semut yang akan datang. Masih ada jenis semut hitam yang tertarik pada madu. Adapun tips lain pada saat menyimpan dan mengkonsumsi madu ialah sebagai berikut.
  • Tidak disarankan madu untuk disimpan di lemari pendingin. Karena kemungkinan akan merusak kandungan madunya, sebagaimana madu dipanaskan. semua itu tidak disarankan.
  • Jangan meminum madu dengan menggunakan sendok logam. Karena terbukti ketika madu bersentuhan dengan logam maka kandungan zat dalam logam akan bisa ikut dalam madu yang diminum. Hal tersebut tentu berbahaya bagi tubuh manusia. Sebaiknya minum dengan sendok plastik atau melamin, itu lebih bagus.
  • Cara mengaduk madu juga tidak boleh sembarangan, karena akan merusak kandungan di dalam madu tersebut. Mengaduk madu yang disarankan ialah dengan cara ke kiri, atau melawan arah jarum jam berdetak.