Antarmuka (interface) dengan menggunakan jalur komunikasi serial lebih rumit jika dibandingkan dengan menggunakan antarmuka melalui jalur komunikasi paralel. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut.
- Dari segi hardware, adanya proses mengubah data paralel menjadi serial atau sebaliknya dengan menggunakan piranti tambahan yang disebut UART, Universal Asynchronous Receiver/Transmitter
- Dari segi software, lebih banyak register yang digunakan
Kabel komunikasi serial bisa lebih panjang dibandingkan dengan paralel. Data-data dalam komunikasi serial dikirim untuk logika 1 sebagai tegangan -3 volt sampai dengan -25 volt dan untuk logika 0 sebagai tegangan +3 volt sampai dengan +25 volt. Dengan demikian tegangan dalam komunikasi serial memiliki jangkauan rentang tegangan maximum 50 volt.
Sedangkan pada jalur komunikasi paralel hanya 5 volt. Hal tersebut akan menyebabkan gangguan pada kabel-kabel panjang komunikasi serial lebih mudah diatasi dibandingkan pada paralel.
Jumlah kabel serial lebih sedikit. Memungkin menghubungkan dua perangkat komputer yang berjauhan dengan hanya dengan menggunakan 3 kabel untuk konfigurasi null modem yaitu TXD (saluran pengirim data), RXD (saluran penerima data), dan Ground. Sementara pada jalur komunikasi paralel akan terdapat 20 sampai dengan 25 kabel. Namun pada masing-masing komputer dengan komunikasi serial harus diganti dengan biaya yang lebih mahal.
Selain itu, beberapa piranti yang menggunakan teknologi infra red untuk komunikasi data dalam hal ini data tersebut dilakukan secara serial. IrDA-1 (spesifikasi infra red pertama) mampu mengirimkan data dengan laju 115,2 kbps dan dibantu dengan piranti UART hanya panjang pulsanya berkurang menjadi 3/16 dari standard RS-232 untuk menghemat daya.
Untuk teknologi embedded system banyak microcontroller yang dilengkapi dengan komunikasi serial baik seri RISC maupun CISC, atau Serial Communication Interface, SCI. Dengan adanya SCI yang terpadu pada IC microcontroller akan mengurangi jumlah pin keluaran sehingga hanya dibutuhkan 2 pin utama TXD dan RXD, di luar acuan Ground.
Beberapa istilah untuk piranti yang menggunakan jalur komunikasi serial yakni DTE dan DCE. DTE, Data Terminal Equipment, yaitu mengacu pada komputer itu sendiri sebagai pusat komputasi utama. Sedangkan DCE, Data Communication Equipment, misalnya modem, plotter dan lain sebagainya.
Beberapa parameter yang ditetapkan oleh EIA (Electronics Industry Association) antara lain sebagai berikut.
- Logika 0, low, berkisar antara tegangan +3 volt sampai dengan +25 volt
- Logika 1, high, berkisar antara tegangan -3 volt sampai dengan -25 volt
- Sementara itu daerah tegangan antara +3 volt sampai dengan -3 volt bersifat unidentified
- Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt, dengan acuan Ground
- Arus hubungan singkat rangkaian tidak boleh lebih dari 500 mA, sebuah penggerak (driver) harus mampu menangani arus ini tanpa mengalami kerusakan
Tipe UART
Berikut ini adalah beberapa jenis UART yang ada.
- 8250, UART pertama dari seri 8250, tidak dilengkapi dengan register scratch
- 8250A, pengembangan dari 8250 dengan peningkatan kecepatan dan telah dilengkapi dengan register scratch
- 8250B, seri 8250 yang sangat mirip dengan pendahulunya 8250
- 16450, digunakan pada komputer AT dengan kecepatan mencapai 38,4 kbps
- 16550, generasi pertama UART dengan buffer 16-byte namun tidak bekerja sesuai harapan (gagal) sehingga digantikan dengan UART 16550A
- 16550A, perbaikan dari 16550 dengan komunikasi kecepatan tinggi pada 14,4 kbps atau 28,8 kbps
- 16650, UART dengan FIFO buffer 32-byte karakter Xon/Xoff program dan mendukung management sumber daya
- 16750, UART produksi Texas Instrument dengan FIFO buffer 64-byte