Memahami Prinsip Dasar Silicon Controlled Rectifier


Silicon Controlled Rectifier (SCR) atau Thyristor merupakan salah satu komponen elektronika yang dapat berfungsi sebagai penyearah arus. Sebuah dioda dan SCR memiliki kesamaan, yakni dapat digunakan sebagai penyearah arus, mengalirkan arus dari anode menuju ke cathode dan menahan arus dari arah sebaliknya.
Hanya saja yang membedakan antara keduanya ialah bahwa pada SCR terdapat gerbang kendali penyearah sedangkan pada dioda biasa tidak dilengkapi dengan gerbang kendali tersebut.
Ketika diberikan forward-biased, dioda akan mengalirkan begitu saja arus dari anode menuju cathode. Sedangkan pada SCR tidak sesederhana itu. Meski diberikan forward-biased arus tidak akan mengalir dari anode menuju ke cathode, bila gerbang kendali tidak dicatu. Agar arus pada SCR dapat mengalir dari anode menuju cathode, maka gerbang kendali perlu dicatu.
Kaki-kaki pada SCR terdiri dari anode, gerbang kendali (gate), dan cathode. SCR ini memiliki bermacam spesifikasi daya dan kekuatan, sebagai contoh SCR dengan daya dan kekuatan sebesar 100 V / 2A. Dengan spesifikasi ini, menunjukkan bahwa SCR tersebut hanya bisa dipakai dengan arus tidak lebih dari 2 ampere, tegangan tidak lebih dari 100 volt, dengan daya maximum 200 watt.
Secara umum fungsi dari SCR ialah sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar arus. Pada dasarnya SCR terbuat dari bahan campuran P dan N. SCR berisi bahan-bahan yang terdiri dari PNPN (Positive-Negative-Positive-Negative) dan biasanya disebut sebagai PNPN Trioda. Berikut ini gambar simbol SCR.

<img src="scr.png" alt="scr">


Berturut-turut dari kiri ke kanan gambar SCR untuk diagram fisik, schematic, dan simbol.

Bila ada sesuatu yang belum jelas dan ingin tahu lebih dalam seputar project Arduino, pemrograman, dan elektronika, bisa bertanya pada bagian comment.