Anak dengan kecenderungan tipe kepribadian INTJ memperlihatkan sifat yang menonjol, pola pikir yang lebih dewasa dibanding usianya. Selain itu anak INTJ gemar mengasah dan mengembangkan kemampuannya semisal membaca buku, melukis, atau bermain musik. Anak INTJ sering mempertanyakan hal-hal yang tidak biasa diajukan oleh anak seumurannya.
Sejak kecil seorang INTJ sudah menunjukkan perbedaan mendasar antara dirinya dengan lingkungannya. Hal tersebut terkadang mengakibatkan diskriminasi oleh lingkungan baik disengaja maupun tidak sengaja, anak INTJ kedang dianggap aneh. Keadaan tersebut memberikan tekanan pada anak INTJ, yang ingin diterima apa adanya. Sehingga tidak jarang anak INTJ menggunakan ‘topeng’ kepribadian lain, agar disukai dan diterima oleh lingkungannya. Kepribadian ‘topeng’ tersebut merupakan mekanisme perlindungan diri yang ditiru dari lingkunagn sekitarnya, digunakan saat anak INTJ merasa tidak nyaman.
Bagi anak INTJ kamarnya merupakan daerah privasi yang tidak boleh disusupi orang lain, termasuk oleh orang tuanya. Kamar sudah bagaikan laboratorium atau bengkel untuk mengembangkan pengetahuannya. Orang lain yang menyusup ke kamarnya merupakan ancaman (bahkan orang tua sendiri), hal tersebut sangat mengganggu privasinya. Anak INTJ suka berimajinasi, bermimpi tentang masa depan, dan tentang dunia. Hal yang diperlukan bagi anak INTJ adalah kepercayaan lingkungan (terutama orang tua) tanpa terlalu banyak campur tangan yang tidak perlu, selain itu hindari sikap diskriminasi yang negatif.