Sistem Penalaran Fuzzy Mamdani


Mamdani-FIS (Fuzzy Inference System) merupakan salah satu metode penalaran (inference) yang paling sering digunakan untuk persoalan kendali logika fuzzy. Metode ini dikemukakan oleh Mamdani dan Assilian (1975) untuk mengendalikan mesin uap dan mendidihkan berdasarkan sintesis himpunan kendali aturan linguistic dengan percobaan operator seorang manusia.
Metode sistem penalaran fuzzy Mamdani berdasarkan pada makalah Dr. Lofti Zadeh (1973) tentang algoritma fuzzy untuk sistem yang kompleks dan proses pengambilan keputusan. Kelebihan metode Mamdani dibandingkan metode sistem penalaran fuzzy yang lain, diantaranya adalah karena bersifat intuitif, mencakup bidang yang luas, dan sesuai dengan proses input informasi manusia. Sistem penalaran fuzzy metode Mamdani dikenal juga dengan nama metode Max-Min. Alasan kenapa sistem penalaran Mamdani lebih menyerupai pola pikir manusia karena fungsi implikasi antara antecedent dengan consequent sama-sama dalam himpunan fuzzy.
Mamdani-FIS dalam melakukan komputasi untuk mendapatkan output kendali. Tahapan untuk memperoleh kendali output dengan metode sistem penalaran fuzzy Mamdani ini secara garis besar dibagi dalam enam tahap, yakni:
  • Menentukan aturan fuzzy.
  • Melakukan fuzzification input crisp berdasar pada fungsi keanggotaan.
  • Mengkombinasikan input fuzzy sesuai aturan fuzzy untuk meperoleh rule strength.
  • Menentukan consequent aturan dengan mengkombinasikan rule strength dan fungsi keanggotaan output.
  • Mengkombinasikan consequent untuk memperoleh distribusi output.
  • Melakukan defuzzification terhadap distribusi output tersebut.


Lihat juga mengenai Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Robot Line Follower.