Pengertian OSI Layer


OSI merupakan singkatan dari Open Systems Interconection (ISO/IEC 7498-1), merupakan model yang memetakan dan membuat standard tentang fungsi internal sistem komunikasi dengan membaginya berdasarkan 7 tingkat layer. Sebuah layer akan memberikan service pada layer yang berada pada tingkatan diatasnya.
Model arsitektur jaringan OSI dimulai oleh International Organization for Standardization (ISO), dimana OSI memiliki dua komponen utama yakni seven-layer model dan sekumpulan protocol khusus. Konsep dari seven-layer model dikemukakan oleh Charles Bachman. Banyak aspek dari OSI merupakan pengembangan dari ARPANET. Dalam sebuah layer terdapat beberapa entitas yang bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Entitas tersebut akan menyediakan fasilitas bagi layer diatasnya. Fungsi dari protocol adalah menjadi penghubung antara suatu entitas pada sebuah host untuk berinteraksi dengan entitas lain yang masih dalam satu tingkat layer.
Berikut ini adalah rincian seven-layer model OSI dari bawah hingga layer teratas.

<img src="osi_layers.jpg" alt="osi_layers">

  • Physical Layer berfungsi untuk koneksi data langsung point-to-point namun kurang reliable, mendefinisikan spesifikasi media elektrik dan fisik untuk koneksi data, contohnya antara lain adalah EIA/TIA-232 EIA/TIA-449 ITU-T V-Series I.430 I.431 PDH SONET/SDH PON OTN DSL IEEE 802.3 IEEE 802.11 IEEE 802.15 IEEE 802.16 IEEE 1394 ITU-T G.hn PHY USB Bluetooth RS-232 RS-449.
  • Data Link Layer berfungsi untuk koneksi data langsung point-to-point secara lebih reliable, menyediakan layanan koneksi jaringan antar node sekaligus mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi pada tingkat physical layer, contohnya ATM, ARP, SDLC, HDLC, CSLIP, SLIP, GFP, PLIP, IEEE, 802.2, LLC, L2TP, IEEE, 802.3, ITU-T, G.hn, DLL, PPP, X.25, LAPB, Q.921, LAPD, Q.922, LAPF.
  • Network Layer berfungsi untuk pengalamatan, routing, dan pengantaran data, menyediakan prosedur dan fungsi transfer data antara satu node dengan node lainnya yang terhubung dalam satu jaringan, contohnya IP, IPv4, IPv6, ICMP, IPsec, IGMP, IPX, AppleTalk, X.25, PLP.
  • Transport Layer berfungsi mengantarkan paket data anatar point dalam sebuah jaringan, menyediakan layanan pengiriman paket data antar node dengan disertai alamat yang terletak dalam sebuah jaringan,contohnya TCP, UDP, SCTP, DCCP, SPX.
  • Session Layer berfungsi untuk mengatur session antar aplikasi, juga mengatur komunikasi antar host, contohnya antara lain named pipe, NetBIOS, SAP, PPTP, RTP, SOCKS, SPDY, TLS/SSL.
  • Presentation Layer berfungsi untuk representasi data, encryption dan decryption, mengubah data dependent menjadi data independent, contohnya adalah MIME, XDR, TDI, ASCII, EBCDIC, MIDI, MPEG.
  • Application Layer berfungsi untuk menampilkan proses dan data jaringan paling dekat dengan pengguna end-user, contohnya antara lain adalah NNTP, SIP, SSI, DNS, FTP, Gopher, HTTP, NFS, NTP, SMPP, SMTP, SNMP, Telnet, DHCP, Netconf.