Masayoshi Son, CEO dari SoftBank, memperkenalkan robot pertama yang memiliki kemampuan untuk mengenali perasaan manusia. Robot tersebut dinamakan Pepper. Pepper merupakan robot humanoid dengan warna utama Putih yang memiliki tinggi 120 cm.
Pepper dilengkapi dengan empat buah microphone canggih yang memungkinkannya untuk dapat mengidentifikasi arah dari mana datangnya suara. Robot ini juga dilengkapi dengan sensor jarak, untuk mengenali benda di sekitarnya serta posisi jarak yang proporsional dengan manusia. Tapi, feature unik yang menjadi andalan dari robot ini adalah sistem untuk mengenali perasaan manusia di dekatnya. Pepper menjadi langkah awal dalam mewujudkan mimpi untuk membuat robot yang bisa memahami perasaan manusia, lalu secara mandiri memeberikan tanggapan atas perasaan manusia tersebut. Untuk dapat memahami perasaan manusia, Pepper menggunakan kecerdasan buatan berbasis cloud computing untuk menyimpan collective wisdom. Sehingga kemudian sebuah robot Pepper dapat belajar memahami perasaan para pemiliknya, untuk selanjutnya berbagi data yang telah mereka kumpulkan dengan robot Pepper lainnya, guna mempercepat proses belajar dan perkembangan mereka.
Sebagai contoh, pada saat Pepper merayakan pesta ulang tahun dengan keluarga manusianya, robot ini akan menyadari saat-saat bahagia seperti menyanyikan lagu ulang tahun dan meniup lilin. Peristiwa penting yang akan dicatat dan dikirim ke proses cloud computing. Sedangkan untuk saat-saat yang kurang penting, seperti reaksi dari menonton TV, akan dikurangi atau bahkan dihapus.
SoftBank juga bekerja bersama dengan perusahaan robot asal Perancis Aldebaran, perusahaan yang membuat rancangan Pepper, pada tahun 2012.
Lihat juga mengenai android wanita pembawa acara, android wanita Jepang, android receptionist yang memahami bahasa tubuh manusia, robot luar angkasa, dan pernikahan robot pertama di Jepang.