Memahami Dasar Rangkaian Digital Encoder


Secara umum encoder merupakan suatu perangkat, rangkaian, transduser, software program, algoritma, atau seseorang yang mengubah satu bentuk informasi dalam format yang telah tersandikan. Tujuan dari encoder sendiri bisa sebagai proses peyetaraan standarisasi, mempercepat transfer data, kerahasiaan, keamanan, atau untuk menyimpan data dalam ukuran yang lebih kecil. Dalam rangkaian elektronika digital, encoder merupakan rangkaian logika kombinasi dengan fungsi kebalikan dari suatu decoder. Bila decoder menerima n buah input dan menghasilkan maximum 2 pangkat n output, maka sebaliknya encoder menerima input sejumlah 2 pangkat n, dan menghasilkan output sejumlah n. Dengan kata lain encoder menghasilkan output dengan jumlah lebih sedikit dari input yang diterimanya.

<img src="encoder.png" alt="encoder">


Berdasarkan gambar diagram encoder 8-to-3 , yang terdiri dari gerbang logika OR, maka.
  • Y0 = I1 + I3 + I5 + I7
  • Y1 = I2 + I3 + I6 + I7
  • Y2 = I4 + I5 + I6 + I7
Untuk output Y0, Y1, dan Y2, masing-masing merepresentasikan nilai bit yang berbeda. Dengan Y0 sebagai LSB (Least Significant Bit) 2 pangkat 0 atau bernilai 1, Y1 2 pangkat 1 atau bernilai 2, dan Y2 sebagai MSB (Most Significant Bit) 2 pangkat 3 bernilai 4. Pada saat tujuh input I1, I2, I3, I4, I5, I6, dan I7 bernilai high, maka ketiga output juga akan bernilai high. Dengan output merepresentasikan Y2-Y1-Y0 bernilai B111, atau tujuh, sesuai dengan jumlah input yang bernilai high. Dengan kata lain jumlah input yang bernilai high akan direpresentasikan dalam nilai output Y2-Y1-Y0.
Lihat juga mengenai konsep dasar rangkaian digital decoder.

Bila ada sesuatu yang belum jelas dan ingin tahu lebih dalam seputar project Arduino, pemrograman, dan elektronika, bisa bertanya pada bagian comment.