Pengenalan Sensor dan Transducer


Dalam suatu sistem pengukuran atau hanya sekedar untuk pemantauan dengan menggunakan microcontroller, diperlukan suatu perangkat sensor. Sensor merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi suatu fenomena besaran Fisika atau juga Kimia. Sebagai contoh dari fenomena besaran tersebut, bisa berupa jarak perpindahan benda, intensitas cahaya, tekanan, atau juga suhu ruangan. Sedangkan transducer merupakan perangkat sensor yang telah dirangkai (integrated) bersama dengan komponen elektronika lainnya, sehingga mampu mengolah nilai besaran Fisika atau Kimia tersebut, menjadi signal listrik, yang mana dapat diolah oleh suatu sistem elektronika. Adapun spesifikasi dari suatu sensor transducer dapat dibedakan dalam dua jenis yakni spesifikasi statis dan dinamis.
Spesifikasi statis merupakan spesifikasi yang telah ditentukan oleh pembuat perangkat sensor transducer tersebut. Spesifikasi statis meliputi beberapa hal, yakni sebagai berikut.

Range
Merupakan jangkauan pengukuran besaran Fisika atau Kimia yang mampu diolah oleh sensor transducer tersebut.

Error
Merupakan selisih pengukuran antara variable terukur dengan nilai sebenarnya.

Accuracy
Merupakan tingkat ketepatan sensor transducer tersebut. Semakin besar error maka tingkat accuracy semakin rendah.

Sensitivity
Merupakan tingkat kepekaan sensor transducer terhadap perubahan nilai besaran. Semakin peka suatu sensor transducer, maka semakin mudah mendeteksi perubahan besaran dalam nilai yang kecil.

Linearity
Menunjukkan jangkauan sensor transducer tersebut dalam mengolah nilai besaran secara linear. Tingkat linearity sangat penting dalam pengukuran, menunjukkan hubungan perbandingan antara besaran Fisika atau Kimia dengan signal listrik (tegangan) terukur, dalam persamaan grafik y = mx + c. Sehingga semakin luas jangkauan linearity dari suatu perangkat sensor transducer, maka semakin baik kualitasnya.

Hysteresis
Merupakan perbedaan output yang terjadi antara pemberian input naik dan pemberian input turun, dengan besaran input yang sama.

Repeatibility
Merupakan kemampuan sensor transducer untuk mendapatkan hasil variable output yang relatif sama dari pengukuran berulang-ulang dari sebuah sistem yang relatif tetap.

Sedangkan untuk spesifikasi dinamis, menunjukkan seberapa baik sensor transducer tersebut dalam memberikan tanggapan, terhadap perubahan pada input secara berkelanjutan dan teratur. Pengujian dapat dilakukan dengan memberikan input step dan sinusoidal.
Input step untuk sistem dengan orde satu meliputi beberapa hal yakni rise time, time constant, dan dead time. Rise time, merupakan waktu yang diperlukan agar output mencapai kondisi 10% hingga 90% dari waktu tanggap penuh saat diberikan input step. Time constant, merupakan waktu yang diperlukan output untuk mencapai kondisi 63,2% dari nilai maximum yang dimungkinkan. Dead time, merupakan waktu yang diperlukan output untuk mulai berubah
Jika sistem dengan orde dua, parameter yang diamati yakni damping coefficient, resonant frequency, settling time, dan percent overshoot. Damping coeffecient dan resonant frequency menentukan bentuk dan waktu tanggap dari sensor transducer tersebut. Settling time, adalah waktu yang diperlukan sampai terbentuk output yang diinginkan, steady state. Percent overshoot, adalah besarnya lonjakan tanggap output dibanding dengan kondisi stabil.