Raspberry Pi merupakan single board computer yang paling terkenal di Indonesia saat ini, terutama di kalangan para pelajar dan mahasiswa, karena harganya yang relatif murah. Namun perlu diketahui bahwa di luar sana terdapat banyak alternatif lain untuk menggeser posisi Raspberry Pi. Sesuaikan dengan kebutuhan project dan budget, berikut ini adalah beberapa alternatif untuk Raspberry Pi juga Pi 2..
pcDuino
Hadir sebagai penantang di pasar single board computer, pcDuino mengandalkan nilai lebih dalam GPIO yang support Arduino environment. Selain itu pcDuino juga mampu menjalankan baik Linux (Ubuntu) dan Android operating system dengan baik. Perpaduan komputer, smartphone, dan Arduino. Pilihan connectivity mulai dari port USB 2.0, HDMI, microSD slot. Dengan kelebihannya tersebut, pcDuino dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan Pi 2.
BeagleBone Black
BeagleBone Black merupakan hasil pengembangan BeagleBoard. Hadir dengan Sitara AM3359 processor dengan clock speed 1GHz, Black lebih powerful dari para pendahulunya, namun sayangnya perangkat ini menggunakan 512 MB DDR3 RAM dan hanya support 1 USB 2.0 port, kalah dari Pi 2 yang memiliki 1 GB RAM dan 4 USB 2.0 port. Untungnya, Black dilengkapi dengan 10/100 Ethernet, HDMI, dan juga microSD storage.
HummingBoard
Bekerja dengan 1 GHz i.MX6 dual-core Cortex-A9 CPU dan GC2000 GPU, HummingBoard lebih canggih jika dibandingkan dengan Cortex-A7 processor pada Pi 2, namun terntu saja dengan harga yang lebih mahal tentunya dari Pi 2. Tidak tanpa alasan HummingBoard lebih mahal, karena board ini support Linux dan Android OS. Untuk memory tersedia 1 GB dengan pilihan connectivity 3.5 mm audio jack, Ethernet, HDMI, dan dua USB 2.0 port hampir sama seperti Pi 2. HummingBoard hadir dengan Android 4.4 (KitKat), yang mampu menawarkan pengalaman Android smartphone.
Udoo
Hadir dengan Quad-Core ARM Cortex-M3 CPU 1 GHZ, Udoo mampu menjalankan operating system Android sekaligus berbagai jenis Linux distribution. Meski kurang powerful jika dibandingkan dengan Pi 2 atau BeagleBone, dengan feature support operating system Android membuatnya menjadi alternatif unik untuk smartphone sekaligus komputer. Adapun feature lainnya seperti Ethernet, HDMI, Wi-Fi, SATA, microSD card slot, dan multiple USB port.
Odroid-C1
Odroid-C1 dijual dengan harga awal yang hampir sama dengan Raspberry Pi 2. Dibandingkan Pi 2, Odroid-C1 memiliki kelebihan dengan feature Gigabit Ethernet, support Android OS, dan option untuk menggunakan high speed eMMC module. Odroid-C1 menggunakan processor 1.5 GHz Quad-Core ARM Cortex-A5 CPU dengan RAM 1 GB. Pilihan connectivity yang disediakan 4 USB 2.0 port dan microHDMI mirip seperti Pi 2, namun dengan adanya Infrared remote control receiver dan Gigabit Ethernet membuatnya sedikit lebih unggul.
MinnowBoard
Intel, menawarkan Minnowboard, sebagai alternatif yang lebih tangguh dibandingkan Raspberry Pi. Dengan Dual-Core Atom E3825 processor clock speed 1.33 GHz dan 2 GB DDR3 RAM membuat MinnowBoard Max mengungguli Raspberry Pi 2. Untuk pilihan connectivity tersedia 2 USB 2.0 port, SATA-2, dan Gigabit Ethernet. Namun harga yang ditawarkan juga jauh lebih mahal dari Raspberry Pi 2.
PandaBoard
Hadir dengan Dual-Core 1 GHz ARM Cortex-9 processor, 1.2 GHz CPU, dan 384 MHz GPU. Harga yang ditawarkan jauh lebih mahal jika dibandingkan Pi 2, namun itu cukup sepadan jika dilihat dari kemampuannya menghasilkan 1080p video, pilihan connectivity mencakup Wi-Fi, Bluetooth, 10/100 Ethernet, dan dua buah USB 2.0 port, dengan kpasitas media penyimpanan dengan SD card hingga 32 GB.
Banana Pi
Dengan 1GHz A20 dual-core processor dan 1 GB RAM, Banana Pi jauh lebih unggul jika dibandingkan dengan Raspberry Pi. Akan tetapi, Mali GPU kalah bersaing dari VideoCore GPU dari Raspberry Pi 2. Untuk connectivity, perangkat ini hadir dengan 2 USB 2.0 port, Ethernet connector, dan SATA 2.0 port. Nilai lebih dari produk ini ialah storage capacity yang mencapai 64 GB via SD card dan maximum 2 TB dengan menggunakan SATA port.
Intel Galileo Gen2
Intel bersaing dengan Raspberry Pi, dengan cara mengeluarkan produk Galileo Gen2. Galileo Gen2 hadir dengan feature support dengan Adruino dan kemampuan untuk boot tanpa external memory. Galileo Gen2 bekerja dengan 32-bit Quark SoC X1000 processor dengan clock speed hingga 400 MHz. Sayangnya hanya 256 MB RAM yang dimiliki kalah jauh dari Pi 2, namun dengan 100 megabits Ethernet dan kemampuannya untuk terintegrasi dengan Arduino development environment, membuatnya menjadi pilihan cukup menarik untuk keperluan robotika dan industri electronika.