Menyambut hari baru dengan secangkir kopi di pagi hari, saatnya melanjutkan project absurd. Playlist Owl City menemani pagi nan dingin ini. Fireflies, lagu itu, jadi pemicu menulis cacatan kali ini yang semakin hari kian absurd.
Catatan engineer kali ini akan dibahas sedikit tentang Firefly Algorithm (FA), optimization. Pada dasarnya optimization itu mencoba mencari nilai minimum dari suatu objective function, dan tentu saja dengan kekangan.
FA sendiri merupakan metode metaheuristic yang dikemukakan oleh Xin-She Yang. Metode ini terinspirasi dari sinar yang dipancarkan oleh kunang-kunang.
Sinar yang dipancarkan oleh kunang-kunang ditujukan untuk menarik perhatian kelompoknya. Karakteristik itulah yang mengilhami Xin-She Yang untuk mengembangkan FA dengan asumsi.
- Semua kunang-kunang dianggap unisexual, artinya semua individu saling tertarik satu sama lain.
- Semakin terang pancaran sinarnya, semakin menarik kunang-kunang tersebut, dan demikian sebaliknya.
- Pancaran sinar yang lebih terang akan menarik kunang-kunang dengan pancaran sinar yang redup. Semakin jauh jarak antar kunang-kunang, intensitas cahaya yang dipancarkan semakin redup.
- Bila semua kunang-kunang memiliki pancaran yang sama terang, gerakannya akan random.