Dalam expert system hal yang tidak pasti dapat ditangani dengan beberapa pendekatan, berikut diantaranya.
- Certainty Factors
- Dempster-Shafer Theory
- Bayesian Network
- Fuzzy Logic
Certainty Factors
Certainty factors merupakan faktor-faktor kepastian, yang menunjukkan derajat konfirmasi suatu kejadian. Secara matematika certainty factors merupakan selisih derajat keyakinan dengan derajat keraguan. Berikut contohnya:
Jika lampu rambu lalu lintas berwarna merah, maka tingkat keselamatan menyeberang jalan 0.8.
Dengan penjabaran bahwa pengguna jalan 80% yakin aman menyeberang jalan saat lampu rambu lalu lintas berwarna merah. Bila terdapat lebih dari satu kondisi, kemungkinannya dihitung secara terpisah. Contoh:
Jika masih pagi hari, maka tingkat kepadatan jalan raya 0.1 terjadi kemacetan.
Jika beranjak siang hari, maka tingkat kepadatan jalan raya 0.7 terjadi kemacetan.
Dempster-Shafer Theory
Dempster-Shafer Theory, berdasar teori ini tingkat kemungkinan negasi suatu kejadian tidak pasti negasi kemungkinannya. Semisal kemungkinan besok hujan adalah 0.6, tidak lantas bahwa kemungkinan besok tidak hujan adalah 0.4.
Bayesian Networks
Berdasarkan Bayes Theorem, memberikan kemungkinan terjadinya peristiwa B setelah terjadinya peristiwa A.
Fuzzy Logic
Fuzzy logic memetakan derajat kebenaran berkisar antara 0.0 hingga 1.0, beberapa artikel fuzzy logic telah diulas sebelumnya. Himpunan dan logika fuzzy digunakan untuk merepresentasikan hal yang tidak pasti benar atau tidaknya, yang mana sangat krusial pada managemen sistem. Fuzzy Expert System merupakan expert system yang menggunakan sekumpulan fungsi keanggotaan fuzzy dan aturan untuk menarik kesimpulan dari beberapa data.